Rabu, 18 Juli 2018

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. ASTRA INTERNATIONAL DAIHATSU Tbk. CABANG MALANG BAB II


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

2.`1 Penelitian Terdahulu
              Pembahasan yang dilakukan oleh penelitian disusun oleh berdasarkan pada peneletian-penelitian terdahulu beserta persamaan dan perbedaannya yang mendorong dan untuk sebagai acuan penelitian ini, antara lain :
1)      Motivasi Kerja
Motivasi Kerja dorongan yang diberikan atau pada diri seorang karyawan yang ingin mencapai tujuan yang dinginkan atau dihasilkan. Penelitian terdahulu variabel Motivasi kerja yaitu :
1)      H. Teman Koesmono 2005 dengan judul pengaruh budaya organisasi terhadap motivasi dan kepuasan kerja serta kinerja karyawan pada sub sektor industri pengolahan kayu skala menengah di Jawa timur. Tujuan penelitian ini untuk menemukan bagaimana besarnya pengaruh budaya organisasi terhadap motivasi, serta kepuasan kerja kinerja karyawan khususya karyawan diabgian produksi. Hasil dari penelitian ini bahwa secara langsung motivasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja.
2)       Eko Santoso 2006 dengan judul pengaruh kepemimpinan, motivasi, kompensasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan di bank central kudus. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mencakup pertubuhan, laba, produktifitas kesejahteraan karyawan. Hasil dari penelitian ini terdapt pengaruh yang siginifikan antara kepemimpinan terhadap kinerja karyawan, artinya apabila kepemimpinantersebut meningkat maka hal itu akan meningkatkan kinerja karyawan. Terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap kinerja karyawan, artinya apabila kepemimpinan tersebut meningkat maka hal itu akan meningkatkan kinerja karyawan. Terdapat pengaruh yang signifikan antara kompensasi terhadap kinerja karyawan, artinya apabila kepemimpinan tersebut meningkat maka hal itu akan meningkatkan kinerja karyawan. Terdapat pengaruh yang signifikan antara disiplin kerja terhadap kinerja karyawan, artinya apabila kepemimpinan tersebut meningkat maka hal itu akan meningkatkan kinerja karyawan. Terdapat pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan, motivasi, kompensasi dan disiplin kerja.
2)         Kompensasi
Kompensasi yaitu imbalan yang diberikan secara langsung maupun tidak langsung yang diberikan kepada seorang karyawan, karena adanya kinerja yang baik.Penelitian terdahulu variabel kompensasi yaitu :
1.      Nunik Muljani 2002 dengan judul kompensasi sebagai motivator untuk meningkatkan kinerja karyawan. Dalam penelitian ini menjelaskan bahwa jika program kompensasi dirasakan adil dan kompetitif oleh karyawan, maka perusahaan akan lebih mudah untuk menarik karyawan yang potensial, mempertahankannya dan memotivasi karyawan agar lebih meningkatkan kinerjanya, sehingga produktivitas meningkat dan perusahaan mampu menghasilkan produk dengan harga yang kompetitif. Dalam penelitian ini indikator variabel yang digunakan kompensasi, adil, motivasi, kinerja. Tujuan dari penelitian terdahulu ini yaitu memberi perlindungan umum seperti jaminan sosial, dan tunjangan untuk seorang karyawan didalam perusahaan. Hasil dari penelitian ini yaitu variabel kompensasi memepngaruhi kinerja karyawan, kinerja karyawan mempunya pengahrapan dan termotivasi karena adanya pengaruh kompensasi, adanya pengaruh potif dan hasilnya valid.
2.      Windy Aprillia Murty dan Gunasti Hudiwinarsih 2012 dengan judul pengaruh kompensasi, motivasi dan komitmen organisasional terhadap kinerja karyawan bagian akuntansi (studi kasus pada perusahaan manufaktur di surabaya). Dalam penelitian ini menjelaskan kompensasi, motivasi, komitmen organisasional dan kinerja karyawan. Hasil dari pengujian hipotesis ini adalah tidak signifikan karena besarnya kompensasi yang diberikan perusahaan masih diraskan tidak adil dan tidak sesuai dengan harapan karyawan.
3.      Christian Andico, Sudharto P.Hadi dan Reni Shinta Dewi 2013 dengan judul pengaruh kompensasi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT. Pelabuhan indonesia II (persero) terminal peti kemas semarang. Tujuan penelitian inidijelaskan untuk mengetauhi pengaruh signifikan variabel kompensasi dan motivasi kerja. Hasil penelitian menunjukan bahwa kompensasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan, motivasi perpengaruh terhadap kinerja karyawan kesimpilan semua variabel signifikan dan data yang diingikan valid.
3)         Kinerja Karyawan
            Kinerja karywan merupakan hasil kerja yang baik kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan seorang karyawan atas tanggung jawan dan tugas yang diberikan kepadanya dengan kebijakan tertentu. Peneltian terdahulu variabel kinerja karyawan yaitu :
            Agiel Puji Damayanti, Susilaningsih, Sri Sumaryati 2013 dengan judul pengaruh kompensasi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan perusahaan air minum PDAM surakarta. Penelitian ini menjelaskan kinerja karyawan adalah Setiap karyawan belum tentu bersedia mengerahkan kemampuan yang dimilikinya secara optimal, sehingga masih diperlukan adanya pendorong dari pihak manajemen. Tujuan dari penelitian ini apakah ada pengaruh variabel kompensas dan motivasi terhadap kinerja karyawan, teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis bivariat. Penelitian ini menjelaskan bahwa Pemahaman terhadap motivasi karyawan akan sangat penting kaitannya dengan pencapaian tujuan, yaitu prestasi kerja atau kinerja dan efisiensi. Kinerja karyawan dalam suatu perusahaan sangatlah penting karena apabila kinerja karyawannya kurang baik, maka dapat dipastikan perusahaan tidak akan mampu bersaing dengan perusahaan.
 Secara ringkas penelitian terdahulu yang akan digunakan sebagai bahan perbandingan dan acuan oleh peneliti dapat dijelaskan pada Tabel 1.1 berikut:
Tabel 1.1
        Tabulasi Penelitian Terdahulu
No.
Variabel
Peneliti Terdahulu
Persamaan penelitiaan
Perbedaan penelitian
1.
Kompensasi
Nunik Muljani (2002)
Persamaan dari penelitian yaitu membahas kompensasi pada kinerja karyawan dan memiliki tujuan menganilisi dan ingin tahu seberapa besarkah ketertarikan kompensasi yang akan diberikan oleh karyawan, penelitian terdahulu merupakan acuan pertama penulis dalam melakukan penelitian.

Perbedaan dari penelitian ini alat ujinya dan pengaruhnya terhadap variabel yang dipengaruhi yaitu sebagai motivator untuk meningkatkan kinerja karyawan. Apabila penulis meneliti ada objek atau unit di perusahaan Perbankan, namun dalam penelitian terdahulu ini tidak menggunakan objek atau unit melainkan seluruh karyawan. Penelitian terdahulu juga lebih ke spesifik kompensasi, dan penelitian ini kedua variabel kompensasi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan bagian akuntansi.



WindyAprillia Murty dan Gunasti Hudiwinarsi        (2012)
Penelitian ini juga sebagai literatur penulis kelima untuk diajdikan acuan penelitian. Persamaan dari penelitian terdahulu ini, yaitu sama menggunakan variabel kompensasi, dan motivasi. Menggunakan teknik linier berganda dan menggunakan uji asumsi klasik.

Digunakan. Bila penlitian terdahulu ini, Menggunakan obyek perusahaan manufaktur berada dikota surabaya, sedangkan penulis menggunakan perusahaan bank-bank di kota kediri. Penelitian ini juga menggunakan tiga variabel, dan penelitian penulis menggunakan dua variabel. Teori yang digunakan motivasi penelitian terdahulu hanya menggunakan satu teori yaitu teori expectancy, sedangkan penuilis menggunakan dua teori motivasi yaitu teori expectancy dan teori X dan Y.


Christian Andico, Sudharto P. Hadi dan Reni Shinta Dewi 2013
Persamaan dari penelitian ini yaitu sama menggunakan variabel kompensasi, dan motivasi kerja. Penelitian ini juga sebagai acuan ke enam penulis untuk sebagai penelitian. Teknik analisis data yang digunakan mempunyai kesamaan, yaitu Menggunakan uji validitas, uji reabilitas, analisis regresi linier berganda serta uji t dan uji F.
Perbedaan dari penelitian terdahulu ini, tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian eksplanatory research atau penjelasan, populasi dari penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap yang bekerja di PT. pelabuhan Indonesia III. Sampel yang digunakan dalam penelitian terdahulu menggunakan metode slovin sebanyak 67 responden dengan menggunakan teknik proportionate stratified non rondom sampling melainkan purposive sampling. Skala pengukuran yang digunakan juga ada perbedaan yaitu menggunakan skala interval dengan menggunakan skala likert.
2.
Motivasi Kerja
H. Teman Koesmono 2005
Persamaan penelitian persamaan dari penelitian ini adalah sama memprediksi untuk mengetahui kinerja karyawan, kepuasan motivasi menggunakan kinerja karyawan dan keprilakuan positif seorang karyawan mengenai kepuasan kerja pengambilan sampel data sama menggunakan kuisioner. Penelitian terdahulu ini sebagain acuan kedua peneliti untuk melakukan penelitian. Alat uji penelitian terdahulu sama menggunakan menggunakan uji kenormalan data, uji multikoliniearitas. Pengukuran data juga mempunyai kesamaan menggunakan penelitian dengan cara skala likert sebagi ukuran.
Perbedaan penelitian ini yaitu responden menggunakan karyawan bagian produksi jenis data menggunakan data interval, dan analisis data menggunakan SEM dan AMOS sebagai software. Sedangkan penulis menggunakan anailisi data regresi linier berganda. Pada teknik pengambilan sampel penelitian terdahulu mengambil sampel, pegawai pabrik sebagai obyek penelitian di lima perusahaan sejumlah 382 orang karyawan pabrik. Jika penulis menggunakan obyek, perusahaan perbankan dan menggunakan karyawan saja. Dalam penelitian terdahulu ini, mengidentifikasikan tiga variabel, sedangkan penulis menggunakan dua variabel saja, yaitu kompensasi, dan motivasi kerja.


Eko Santoso 2006
Persamaan dari penelitian ini adalah sama menggunakan variabel kompensasi, dan motivasi namun, sama objek penelitian bertempat dibank, penelitian terdahulu ini juga sebagai acuan yang ketiga dalam menyusun penelitian ini. Adapun kesamaan dari penelitian ini sama mempuyai tujuan mensejahterakan karyawan dengan menggunakan kompensasi, dan motivasi terhadap kinerja yang dihasilkan untuk perusahaan.analisis yang digunakan mempunyai kesamaan analisis regresi linier berganda, karena populasi sedikit penelitian ini sama menggunakan 61 karyawan.
Perbedaan dari penelitian ini adalah yaitu menggunak objek hanya di bank central asia saja, tetapi penulis menggunakan beberapa obyek dalam bank konvensional kota Kediri dan menggunakan karyawan saja tidak menggunakan ciri-ciri khusus seperti penelitian ini menngunakan karyawan bagian akuntansi di bank-bank. Teknik yang digunakan penelitian terdaulu ini, menggunakan penelitian sensus yaitu pengambilan sampel berstara tetapi kurang propesional. Jika penelitian penulis mengunakan teknik non rondom sampling yaitu ada kriteria tersendiri. Dalam penelitian ini menggunakan empat variabel yang dianalisis jika penulis penggunakan dua variabel saja yang akan dianalisis.
3.
Kinerja Karyawan
Agiel Puji Damayanti, Susilaningsih, Sri Sumaryati 2013.
Persamaan dari penelitian ini adalah indikator variabel yang digunakan yaitu menggunakan kompensasi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Peneltian ini mempunyai tujuan yaitu untuk mengetauhi pengaruh kompensasi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan penelitian ini merupakan penelitian diskriptif kuantitaif. Hasil dari penelitian ini adalah hasil dari kompensasi signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil dari penelitian motivasi kerja signifikan terhadap kinerja karyawan dari kesimpulannya dua variabel tersebut mempengaruhi kinerja karyawan.
Perbedaan dari penelitian terdahulu ini yaitu obyek penelitian yang digunakan berbeda. Sampel yang digunakan juga ada perbedaan. Teknik pengambilan sampel juga berbeda bila penelitian terdahulu ini menggunakan propotained stratified rondom sampling. Sedangkan penelitian penulis menggunakan teknik perposive sampling dengan kriteria tersendiri.
4.
Motivasi Kerja, Kompensasi, dan Kinerja karyawan.
Maksum Afnani  (2018)
Persamaan dari penelitian yaitu membahas Motivasi Kerja, Kompensasi terhadap Kinerja karyawan dan memiliki tujuan menganilisi dan ingin tahu seberapa besarkah Motivasi Kerja dan kompensasi yang akan diberikan oleh Perusahaan kepada karyawan, Sehingga mempenaruhi kinerja karyawan. Penelitian terdahulu merupakan acuan pertama penulis dalam melakukan penelitian.
Perbedaan dari penelitian ini alat ujinya dan pengaruhnya terhadap variabel yang dipengaruhi yaitu sebagai motivator untuk meningkatkan kinerja karyawan. Apabila penulis meneliti ada objek atau unit di perusahaan PT. Astra International Daihatsu Tbk. Cabang Malang. Namun dalam penelitian terdahulu ini tidak menggunakan objek atau unit melainkan seluruh karyawan. Penelitian terdahulu juga lebih ke spesifik Motivasi kerja, Kompensasi, dan penelitian ini kedua variabel Motivasi Kerja dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan.

Sumber : Diolah Peneliti, 2018



a.         Landasan Teori
            Teori yang dipakai untuk mendasari dan mendukung penelitian ini antara lain meliputi :
2.2.1        Motivasi Kerja
a.)    Pengertian Motivasi
            Motivasi adalah “pemberian dorongan-dorongan individu untuk bertindak yang menyebabkan orang tersebut berperilaku dengan cara tertentu yang mengarah pada tujuan. Pemberian motivasi merupakan salah satu tujuan agar karyawan yang diberi motivasi dapat bekerja sesuai dengan acuan kerja dan taggung jawab yang diberikan, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik. Selain itu, juga terkandung unsur-unsur upaya, yaitu upaya yang berkualitas dan diarahkan serta konsisten dengan tujuan-tujuan organisasi yang ingin dicapai. Peran motivasi sangat penting dalam kegiatan guna untuk meningkatkan suatu semangat dalam bekerja. Dalam demikian motivasi dalam bekerja dapat membuat karyawan memiliki gairah dalam melaksanakan tugas dari bidang pekerjaanya. Motivasi kerja juga sebagai dorongan psikologi karyawan agar lebih bersemangat dan giat menjalankan rutinitas pekerjaannya sehari hari. Dengan pemeberian motivasi kerja ini para manajemen akan lebih tau dan memahami karakteristik karyawannya tersebut. Motivasi kerja juga sabagai pendorong moralitas disaat para karyawan tersebut sudah merasakan kejenuhan dengan pekerjaan yang dibebankan. Maka dari itu sangatlah penting bagi para manajemen memberikan motivasi kerja terhadap karyawan agar kinerjanya lebih meningkat. Seorang karyawan yang tidak memiliki motivasi kerja akan merasakan tekanan dalam bekerja dan produktivitas mereka cenderung menurun. Menurunnya motivasi karyawan juga diarenakan karena kurangnya perhatian dari pihak manajemen terhadap karyawan, oleh karena itu perusahaan harus membuat sebuah sistem yang baik untuk karyawan sehingga karyawan menghasilkan karya yang baik. Koesmono (2005) motivasi berbagai usaha yang dilakukan oleh manusia tentunya untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan, namun agar keinginan dan kebutuhannya dapat terpenuhi tidaklah mudah didapatkan apabila tanpa usaha yang maksimal.Teori motivasi merupakan konsep bersifat memberikan penjelasan tentang kebutuhan dan keinginan sesorang serta menunjukan penjelasan tentang kebutuhan dan keinginan sesorang serta menunjukan arah tidaknya. Banyak sekali teori yang ada dalam motivasi salah satunya teori motivasi porter lawler model, yaitu menyatakan bahwa proses kognitif dalam presepsi memainkan suatu peran sentral bahwa hubungan antara kepuasan dan kinerja berhubungan secara langsung dengan suatu model motivasi.
b.)    Faktor-Faktor yang mempengaruhi Motivasi
            Bentuk atau faktor-faktor motivasi yang dapat digunakan agar karyawan memiliki semangat dan gairah dalam berkerja Saputra (2010) antara lain :
a. Gaji yang cukup
b. Memperhatikan kebutuhan rohani
c. Menciptakan suasana santai
d. Harga diri perlu mendapatkan perhatian
e. Beri kesempatan mereka untuk maju
f. Rasa aman menghadapi masa depan perlu diperhatikan
g. Usaha para karyawan untuk mempunyai legalitas
h. Sekali-sekali karyawan perlu diajak berunding
i. Pembinaan insentif yang terarah
j. Fasilitas yang menyenangkan
c.)    Prinsip-prinsip dalam motivasi kerja
Menurut Nursalam (2008), terdapat beberapa prinsip dalam memotivasi kerja pegawai yaitu:
1)        Prinsip partisipatif
Dalam upaya memotivasi kerja, pegawai perlu diberikan kesempatan ikut berpartisipasi
dalam menentukan tujuan yang akan dicapai oleh pemimpin.
2)        Prinsip komunikasi
Pemimpin mengkomunikasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha pencapaian tugas. Dengan informasi yang jelas, pegawai akan lebih mudah dimotivasi kerjanya.
3)        Prinsip mengakui andil bawahan
Pemimpin mengakui bahwa bawahan (pegawai) mempunyai andil didalam usaha pencapaian tujuan. Dengan pengakuan tersebut, pegawai akan lebih mudah dimotivasi kerjanya.
4)      Prinsip pendelegasian wewenang
Pemimpin akan memberikan otoritas atau wewenang kepada pegawai bawahan untuk sewaktu-waktu dapat mengambil keputusan terhadap pekerjaan yang dilakukannya, akan membuat yang bersangkutan menjadi termotivasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh pemimpin.


5)      Prinsip memberi perhatian
Pemimpin memberikan perhatian terhadap apa yang diinginkan pegawai bawahannya, sehingga bawahan akan termotivasi bekerja sesuai dengan harapan pemimpin.
d.)    Tujuan Motivasi
            Tujuan motivasi merupakan upaya untuk menggerakan sumber daya manusia agar secara produktif berhasil mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan oleh peruasahaan. Ada beberapa tujuan pemberian motivasi kerja menurut Malayu S. P. Hasibuan (2004: 221) sebagai berikut :
1) Mendorong gairah dan semangat kerja karyawan
2) Meningakatkan moral dan kepuasan kerja karyawan
3) Meningkatkan produktivitas kerja karyawan
4) Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan perusahaan
5) Meningkatkan kedisiplinan danmenurunkan tingkat absensi karyawan
6) Mengefektifkan pengadaan karyawan
7) Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik
8) Meningkatkan kreativitas dan partsisipasi karyawan
9) Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan
10) Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugastugasnya
11) Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.
            Berdasarkan uraian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan dari motivasi salah satunya yaitu untuk meningkatkan semangat dan gairah kerja karyawan agar tetap berprestasi dan disiplin dalam bekerja. Oleh karena itu, setiap perusahaan tidak lepas dari sebuah tujuan dan apabila tujuan perusahaan telah tercapai maka kinerja perusahaan tersebut baik.
e.)    Teori Motivasi
a.    Teori Expectancy yang di ungkapkan oleh Greenberg (1999) memandang motivasi sebagai akibat dari tiga tipe keyakinan yang dimiliki individu, terdiri dari ekspektasi berupa keyakinan bahwa usaha seseorang akan mempengaruhi performance. Performance menuju pada instrumentality, yaitu berupa keyakinan bahwa kinerja seseorag yang bagus akan diberikan balas jasa yang setimpal. Motivasi sendiri juga dorongan moral untuk diri atau disampaikan kepada orang agar seorang lebih percaya diri dalam menjalankan aktivitas.
b.   Teori X dan Y yang di ungkapkan oleh Douglas McGregor bahwa setelah mengkaji cara para manajer berhubungan denga para karyawan. Kesimpulan yang didapatkan adalah pandangan manajer mengenal sifat manusia didasarkan atas beberapa kelompok asumsi tertentu dan bahwa mereka cenderung membentuk perilaku mereka terhadap karyawan berdasarkan asumsi-asumsi tersebut.
f.)     Indikator Motivasi Kerja
Teori hirarki kebutuhan dari Abraham Maslow menurut Sofyandi dan Garniwa (2007:101) terdiri dari:
a.       Kebutuhan Fisik 
Ditujukan dengan : pemberian gaji yang layak bagi karyawan, pemberian bonus, uang makan, uang transport, fasilitas perumahan dan lain sebagainya.
b.      Kebutuhan rasa aman dan keselamatan
Ditujukan dengan : fasilitas keamanan dan keselamatan kerja yang diantaranya seperti adanya jaminan sosial tenaga kerja, dana pensiun, tunjangan kesehatan, asuransi kecelakaan dan perlengkapan keselamatan lainnya. 
c.       Kebutuhan sosial
Ditujukan dengan : melakukan interaksi dengan orang lain yang diantaranya dengan menjalin hubungan kerja yang baik dan harmonis, kebutuhan diterima dalam kelompok dan kebutuhan untuk mecintai dan dicintai.
d.      Kebutuhan penghargaan 
Ditujukan demgan : pengakuan dan penghargaan berdasarkan kemampuannya, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai karyawan lain dan pimpinan terhadap prestasi kerjanya.
e.       Kebutuhan Perwujudan diri
Ditujukan dengan : sifat pekerjaan yang menarik dan menantang, dimana keryawan tersebut akan mengarahkan kecakapan, kemampuan, keterampilan dan potensinya. Dalam pemenuhan kebutuhan ini dapat dilakukan oleh perusahaan dengan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan.
            Dari uraian motivasi kerja diatas penulis mengambil teori menurut Sofyandi dan Garniwa  (2007: 102) motivasi kerja adalah suatu dorongan untuk meningkatkan usaha mencapai tujuan-tujuan organisasi, dalam batasan-batasan kemampuan memberikan kepuasan akan kebutuhan seseorang, dengan indicator : a.) Kebutuhan Fisik, b.) Kebutuhan rasa aman dan keselamatan, c.) Kebutuhan social, d.) Kebutuhan penghargaan, e.) Kebutuhan Perwujudan diri.
2.2.2        Kompensasi
a)       Pengertian Kompensasi
            Kompensasi merupakan hal yang kompleks dan sulit, karena didalamnya melibatkan dasar kelayakan, logika, rasional dan dapat dipertanggung jawabkan serta menyangkut faktor emosional dan aspek tenaga kerja Ike Rachmawati Kusdyah (2008). Pengertian kompensasi semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Kompensasi merupakan “istilah luas berkaitan dengan imbalan-imbalan financial financial reward yang diterima oleh orang-orang melalui hubungan kepegawaian mereka dengan sebuah organisasi Hasibuan (2005). Kompensasi akan mempuyai arti berbeda bagi orang yang berbeda. Kompensasi dasar diperlukan untuk mempertahankan karyawan dengan standar hidup yang layak. Akan tetapi kompensasi juga menyediakan suatu pengukuran berwujud mengenai nilai individu bagi organisasi. Pemberian kompensasi merupakan fungsi strategik sumber daya manusia yang mempunya imbas signifikan atas fungsi-fungsi sumber daya manusia lainnya. Kompensasi juga merupakan segala sesuatu yang diterima dapat berupa fisik dan non fisik dan harus dihitung dan diberikan kepada seseorang yang umumnya merupakan obyek yang dikecualikan dari pajak pendapatan. Kompensasi juga hal yang komplek sulit, karena didalamnya dapat dipertanggung jawabkan serta menyangkut faktor emosional dari aspek tenaga kerja. Kompensasi diberikan dengan tujuan memberikan rangsangan dari motivasi kepada tenaga kerja, untuk meningkatkan prestasi kerja. Akan tetapi apabila karyawan menganggap kompensasi tidak memadai, motivasi kerja bisa menurun secara drastis dikarenakan kompensasi itu
penting bagi karyawan. Kompensasi merupakan faktor utama kepegawaian. Kebijakan kepegewaian banyak berhubung dengan pertimbangan untuk menentukan kompensasi karyawan. Tingkat besar kecilnya kompensasi karyawan sangat berkaitan dengan tingkat pendidikan, tingkat jabatan. Dan masa kerja karyawan. Maka dari itu dalam menentukan kompensasi karyawan perlu didasarkan pada penilaian prestasi, kondisi pegawai, tingkat pendidikan, jabatan,dan masa kerja karyawan Mangkunegara, 2002.
b)     Tujuan Kompensasi
            Tujuan kompensasi yaitu untuk membentuk dari daya ketertarikan pikiran seorang karyawan untuk bisa mendapatkan kompensasi yang diberi dari kebijakan manajemen oleh pihak manajemen. Pemberian kompensasi yaitu pemberian bonus atau apresiasi lebih untuk seorang karyawan khususnya karyawan yang telah bekerja berat dan menyelesaikan tugas dan menghasilkan kinerja yang sangat memuaskan. Dalam hal ini bertujuan agar karyawan tersebut lebih giat dan bersemangat untuk bekerja. Tujuan organisasi meberikan kompensasi kepada karyawannya menurut Ike Rachmawati Kusdyah (2008) adalah :
1)      Mendapatkan karyawan yang berkualitas
Organisasi saling bersaing di pasar tenaga kerja untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas dan memenuhi standart yang diminta organisasi. Oleh karena itu, untuk menarik alon karyawan masuk dalam organisasi, organisasi harus merangsang calon-calon pelamar dengan tingkat kompensasi yang cukup kompetitif dengan tingkat kompensasi.
2)      Mempertahankan karyawan yang sudah ada
Dengan adanya kompensasi yang kompetitif, organisasi dapat mempertahankan karyawan yang potensial dan berkualitas untuk tetap bekerja. Hal ini untuk menegah tingkat perputaran kerja karyawan yang tinggi dan kasus pembajakan karyawan oleh organisasi lain dengan iming-iming gaji yang tinggi.
3)      Adanya keadilan
Adanuya administrasi kompensasi menjamin terpenuhinya rasa keadilan pada hubungan antara manajemen dan karyawan. Dengan pengikatan pekerjaan, sebagai balas jasa organisasi atas apa yang sudah diabadikan karyawan dan organisasi, maka keadilan dalam pemberian kompensasi mutlak di pertimbangkan.
4)      Perubahan sikap dan perilaku
Adanya kompensasi yang layak dan adil bagi karyawan hendaknya dapat memperbaiki sikap dan perilaku yang tidak menguntungkan serta mempengaruhi produktivitas kerja. Perubahan-perubahan sikap dan perilaku ini tercermin dari atas tanggung jawab, pengalam kesetiaan pada perusahaan, serta motivasi dan prestasi yang meningkatkan dalam bekerja.
5)      Efisiensi biaya
Program kompensasi yang rasional membantu organisasi untuk mendapatkan dan mempertahankan sumber daya manusia pada tingkat biaya yang layak. Dengan upah yang kompetitif organisasi dapat memperoleh keseimbangan dari etos kerja karyawan yang meningkatkan.
6)      Administrasi legalitas
Dalam administrasi kompensasi juga terdapat batasan legalitas karena diatur oleh pemerintah dalam sebuah undang-undang. Tujuannya agar organisasi tidak sewenang-wenang memperlakukan karyawan sebagai aset perusahaan.
c)      Jenis Kompensasi
            Jenis-jenis kompensasi di perusahaan ada banyak kompensasi yang diberikan oleh pihak manajemen. Tergantung dari kebijakan dan wewenang yang sudah di sepakati oleh pihak manajemen. Manajemen memberikan imbalan yang diberikan kepada karyawan dengan metode Ekstrinsik dan Intrinsik. Imbalan Ekstrinsik yaitu imbalan yang berbentuk uang atau berbentuk tunjangan antara lain misalnya :
Gaji : uang cuti dan uang bonus
Honor : uang makan, uang make up,
Bonus : uang transportasi, uang penginapan, uang pelatihan, antara jemput bekerja
Komisi : asuransi
Insentif : Jamsostek (jaminan sosial tenaga kerja)
Imbalan intrinsik adalah imbalan yang tidak berbentuk fisik dan hanya dapat dirasakan berupa kelangsungan pekerjaan, jenjang karier yang jelas, kondisi lingkungan kerja, pekerjaan yang menarik, dan kepuasan atas kinerja yang dihasilkan dan mencapai tujuan.
d)     Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kompensasi
            Menurut Hasibuan (2005) faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kompensasi, antara lain yaitu :
1. Penawaran dan permintaan tenaga kerja
2. Kemampuan yang kesediaan perusahaan
3. Serikat buruh organisasi karyawan
4. Produktifitas kerja karyawan
5. Biaya hidup
6. Posisi Jabatan
7. Pendidikan dan Pengalaman kerja
8. Jenis dan Sifat pekerjaan
9. Kondisi perekonomian sosial
e.)  Indikator Kompensasi
Menurut Husein Umar (2007:16) indikator kompensasi adalah:
1. Gaji
Imbalan yang di berikan oleh pemberi kerja kepada pegawai, yang penerimaannya bersifat rutin dan tetap setiap bulan walaupun tidak masuk kerja maka gaji akan tetap diterima secara penuh.
2. Insentif
Penghargaan atau ganjaran yang diberikan untuk memotivasi para pekerja agar produktivitas kerjanya tinggi, sifatnya tidak tetap atau sewaktu-waktu.
3. Bonus
Pembayaran sekaligus yang diberikan karena memenuhi sasaran kinerja.
4. upah
Pembayaran yang diberikan kepada pegawai dengan lamanya jam kerja.
 5. Premi
        premi adalah sesuatu yang diberikan sebagai hadiah atau derma atau sesuatu yang dibayarkan ekstra sebagai pendorong atau perancang atau sesuatu pembayaran tambahan di atas pembayaran normal.
6. Pengobatan
        Pengobatan di dalam kompensasi adalah pemberian jasa dalam penanggulan resiko yang dikaitkan dengan kesehatan karyawan.

7. Asuransi
          Asuransi merupakan penanggulangan risiko atas kerugian, kehilangan manfaat dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti.
            Penulis mengambil teori menurut Husein Umar (2007:16) diimana variable indikator dijadikan sebagai dasar kerangka berfikir dan bahan untuk membuat pernyataan kuisioner yaitu : 1.) Gaji 2.) Insentif  3.) Bonus 4.) Upah  5.) Premi 6.) Pengobatan 7.) Asuransi.
2.2.3        Kinerja Karyawan
a.)    Pengertian Kinerja Karyawan
            Landasan yang sesungguhnya dalam suatu organisasi adalah kinerja. Jika tidak ada kinerja maka seluruh bagian organisasi, maka tujuan tidak dapat tercapai. Kinerja perlu dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi pemimpin atau manajer.
            Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip dan diterjemahkan oleh Hadari Nawawi (2006: 63) mengatakan bahwa “Kinerja adalah (a) sesuatu yang dicapai, (b) prestasi yang diperlihatkan, (c) kemampuan kerja”. Definisi lain mengenai kinerja menurut Hadari Nawawi (2006: 63) adalah “Kinerja dikatakan tinggi apabila suatu target kerja dapat diselesaikan pada waktu yang tepat atau tidak melampui batas waktu yang disediakan”. Kinerja menjadi rendah jika diselesaikan melampui batas waktu yang disediakan atau sama sekali tidak terselesaikan.

            Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2006: 94) menjelaskan bahwa “Kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta waktu”. Sedangkan menurut Suyadi Prawirosentono (2008: 2) “Kinerja atau dalam bahasa inggris adalah performance”, yaitu:
            Hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang          dalam organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-        masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan             secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun        etika.
            Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan adalah kemampuan mencapai persyaratanpersyaratan pekerjaan, dimana suatu target kerja dapat diselesaikan pada waktu yang tepat atau tidak melampui batas waktu yang disediakan sehingga tujuannya akan sesuai dengan moral maupun etika perusahaan. Dengan demikian kinerja karyawan dapat memberikan kontribusi bagi perusahaan tersebut.
b.)   Satandar Kinerja Karyawan
                Menurut A. Dale Timpe (1999: 247), menyatakan bahwa standar kerja merupakan standar kerja dianggap memuaskan bila pernyataannya menunjukkan        beberapa bidang pokok tanggung jawab karyawan, memuat bagaimana suatu kegiatan kerja akan dilakukan, dan mengarahkan perhatian kepada mekanisme kuantitif bagaimana hasil-hasil kinerja
diukur.
            Menurut Wirawan (2009: 67) “Standar kinerja adalah target, sasaran, tujuan upaya kerja karyawan dalam kurun waktu tertentu. Dalam melaksanakan pekerjaannya, karyawan harus mengarahkan semua tenaga, pikiran, ketrampilan, pengetahuan, dan waktu kerjanya untuk mencapai apa yang ditentukan oleh standar kinerja”.
            Menurut Suyadi Prawirosentono (2008: 27), kinerja dapat dinilai atau diukur dengan beberapa indikator yaitu:
a) Efektifitas yaitu bila tujuan kelompok dapat dicapai dengan kebutuhan yang direncanakan.
b) Tanggung jawab merupakan bagian yang tak terpisahkan atau sebagai akibat kepemilikan wewenang.
c) Disiplin yaitu taat pada hukum dan aturan yang belaku. Disiplin karyawan adalah ketaatan karyawan yang bersangkutan dalam menghormati perjanjian kerja dengan perusahaan dimana dia bekerja.
 d) Inisiatif berkaitan dengan daya pikir, kreatifitas dalam bentuk suatu ide yang berkaitan tujuan perusahaan. Sifat inisiatif sebaiknya mendapat perhatian atau tanggapan perusahaan dan atasan yang baik. Dengan perkataan lain inisiatif karyawan merupakan daya dorong kemajuan yang akhirnya akan mempengaruhi kinerja karyawan.
            Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa banyak kriteria kinerja, maka peneliti menggunakan kriteria kinerja menurut Suyadi Prawirosentono yang meliputi: efektifitas, tanggung jawab, disiplin dan inisiatif. Berbagai macam jenis pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan tentunya membutuhkan kriteria yang jelas, karena masing-masing pekerjaan tentunya mempunyai standar yang berbedabeda tentang pencapaian hasilnya.
            Seperti telah dijelaskan bahwa yang memegang peranan penting dalam suatu organisasi tergantung pada kinerja pegawainya. Agar pegawai dapat bekerja sesuai yang diharapkan, maka dalam diri seorang pegawai harus ditumbuhkan motivasi bekerja untuk meraih segala sesuatu yang diinginkan. Apabila semangat kerja menjadi tinggi maka semua pekerjaan yang dibebankan kepadanya akan lebih cepat dan tepat selesai. Pekerjaan yang dengan cepat dan tepat selesai adalah merupakan suatu prestasi kerja yang baik.
c.)    Faktor-Faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan
            Kinerja seseorang di pengaruhi oleh beberapa faktor, berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja menurut beberapa ahli:
            Kinerja seseorang di pengaruhi oleh banyak faktor yang dapat di golongkan pada 3 (tiga) kelompok yaitu kompensasi individu orang yang bersangkutan, dukungan organisasi, dan dukungan manejemen. Simanjuntak, (2011: 11)
a.       Kompensasi individu
            Kompensasi individu adalah kemampuan dan keterampilan melakukan kerja. Kompensasi setiap orang mempengaruhi oleh beberapa faktor yang dapa di kelompokkan dalam 6 (enam) golongan yaitu
1) Keahlian.
Yang menggambarkan tentang kerja karyawan berdasarkan sejauh mana pengetahuan tentang hal yang mereka tangani lebih baik dari pada dari pada orang yang lain di bidang yang sama.

2) Kebutuhan.
Yang menggambarkan tentang kinerja karyawan berdasarkan pada hal-hal yang menggerakkan karyawan pada aktivitas-aktivitasdan menjadi dasar alasan berusaha.
3) Tanggung jawab.
Yang menggambarkan tentang kinerja karyawan berdasarkan keadaan wajib menanggung terhadap tugas-tugasnya.
4) Latar belakang.
Yang menggambarkan tentang kinerja karywan dilihat dari titik tolk masa lalunya yamg memberikan pemahaman kepada pekerjaannya apa yang ingin dia lakukan.
5) Etos kerja.
Yang menggambarkan kinerja karyawan berdasarkan sikap yang muncul atsas kehendak dan kesadaran sendiri yang didasari oleh sistem organisasi orientasi nilai budaya terhadap kinerja.
b.      Faktor Dukungan organisasi
                  Kondisi dan syarat kerja. setiap seseorang juga tergantung pada dukungan organisasi dalam bentuk pengorganisasian, penyediaan sarana dan prasarana kerja, kenyamanan lingkungan kerja, serta kondisi dan syarat kerja.
                  Pengorganisasian yang di maksud disini adalah untuk memberi kejelasan bagi setiap unit kerja dan setiap orang tentang sasaran tersebut. Sedangkan penyediaan sarana dan alat kerja langsung mempengaruhi kinerj setiap orang, penggunaan peralatan dan teknologi maju sekarang ini bukan saja dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja, akan tetapi juga dipandang untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan kerja.
c.       Faktor psikologis
            Kinerja perusahaan dan kinerja setiap perorangan juga sangat tergantung pada kemampuan psikologis seperi persepsi, sikap dan motivasi menurut pandangan henry simamira (mangkuenegara, 2010) dan kinerja (performance) di pengaruhi oleh tiga faktor:
1) faktor individual yang terdiri dari kemampuan dan keahlian, latar belakang, demografi.
2) faktor psikologis, terdiri dari persepsi attitude (sikap), personality, pembelajaran, motivasi.
3) faktor organisasi, terdiri dari sumber daya, kepemimpinan, pengkargaan, struktur job desaign.
            Perusahaan penting untuk mengetahui kinerja karyawan agar dapat mengambil langkah untuk mengembangkan sumber daya manusia yang ada dalam perusahaannya dengan langkah mengikut sertakan karyawan ke pelatihan-pelatihn tertentu faktor lingkungan juga berpengaruh terhadap kinerja karyawan diantaranya adalah bagaimana kondisi fisik tempat bekerj, pertan dan materi, waktu untuk bekerja pengawasan dan pelatuhan, desain organisasi dan iklim organisasi.
d.)   Indikator Kinerja Karyawan
            Sehubungan dengan ukuran penilaian prestasi kerja maka kinerja karyawan, menurut Simamora (2004) dalam Ade (2014), diukur dengan indikator-indikator sebagai berikut:
1) Kuantitas hasil kerja, yaitu meliputi jumlah produksi kegiatan yang dihasilkan.
2) Kualitas hasil kerja, yaitu yang meliputi kesesuaian produksi kegiatan dengan acuan ketentuan yang berlaku sebagai standar proses pelaksanaan kegiatan maupun rencana organisasi.
 3) Ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan, yaitu pemenuhan kesesuaian waktu yang dibutuhkan atau diharapkan dalam pelaksanaan kegiatan.
Menurut Mangkunegara (2013:75) mengemukakan bahwa indicator kinerja karyawan, yaitu :
1)      Kualitas
           Kualitas kerja adalah seberapa baik karyawan mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan.
2)      Kuantitas
           Kuantitas kerja adalah seberapa lama seorang karyawan bekerja satu harinya, kuantitas kerja ini dapat dilihat dari kecepatan kerja setiap karyawan itu masing-masing.
3)      Pelaksanaan tugas
           Pelaksanaan tugas adalah seberapa jauh karyawan mampu melakukan pekerjaannya dengan akurat atau tidak ada kesalahan.
4) Tanggung jawab
           Tanggung jawab terhadap pekerjaan adalah kesadaran akan kewajiban karyawan untuk melaksanakan pekerjaan yang diberikan perusahaan.
           Dari uraian kerja karyawan diatas penulis mengambil teori menurut Mangkunegara (2013: 67) bahwa kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitatif dan kuantitatif yang dicapai seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya, dengan indicator 1) Kualitas kerja 2) Kuantitas 3) Pelaksanaan tugas  4) Tanggung jawab Dimana variable dan indikator dijadikan sebagai dasar kerangka berfikir dan bahkan untuk membuat pernyataan kuisioner.
2.3     Kerangka Pemikiran
            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara kompensasi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Astra International Daihatsu Tbk. Cabang Malang. Sehingga, berdasarkan hal tersebut maka kerangka pemikiran penelitian ini dapat di sajikan pada gambar 2.1




Variabel Independen                                                               Variabel Dependen
 






                                             
 



Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
            Bagi perusahaan karyawan adalah salah satu daya yang sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Begitu juga sebaliknya bagi karyawan yang mempunyai berbagai macam kebutuhan, perusahaan juga merupakan salah satu tempat yang dapat memuaskan kebutuhannya. Kompensasi merupakan imbalan yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan atas jasanya dalam melakukan tugas, kewajiban, dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan. Dalam kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan, motivasi secara jelas dapat mendorong seseorang untuk bekerja dengan baik. Motivasi merupakan variabel penting yang mempengaruhi perilaku seseorang dalam lingkungan kerjanya. Artinya semakin tinggi motivasi seseorang maka akan semakin tinggi pula kinerja yang akan dihasilkannya, dan akhirnya kemungkinan untuk dapat memenuhi kebutuhan bagi orang tersebut akan semakin tinggi pula. Sehingga kompensasi juga berperan untuk memberikan imbalan bagi karyawan yang sudah memberika kinerja yang baik untuk perusahaan. Variabel X1, X2 berpengaruh positif terhadap variabel Y. Sehingga pengaruh kompensasi dan motivasi kerja semakin meningkatkan kinerja seorang karyawan dalam bekerja. Semakin tinggi motivasi kerja dan kompensasi juga semakin meningkat kinerja karyawan tersebut.

2.4 Hipotesis Penelitian
            Menurut Sugiyono (2012:84) dalam peneleitian hipotesis di artikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dengan mengacu pada rumusan masalah, landasan teori, dan kerangka pemikiran tersebut, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
H1 : Diduga Motivasi Kerja memiliki pengaruh secara parsial terhadap Kinerja Karyawan di PT. Astra International Daihatsu Tbk. Cabang Malang.
H2 : Diduga Kompensasi memiliki pengaruh secara parsial terhadap Kinerja Karyawan di PT. Astra International Daihatsu Tbk. Cabang Malang.
H3 : Diduga Motivasi Kerja, Kompensasi memiliki pengaruh secara simultan terhadap Kinerja Karyawan di PT. Astra International Daihatsu Tbk. Cabang Malang.

Daftar pustaka :
A.Dale Timpe. 1999. Motivasi Pegawai. Terjemahan Susanto Budhi dharma. Jakarta: Gramedia.
Agiel Puji Damayanti, Susilaningsih dan Sri Sumaryati. 2013. Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan Air Minum PDAM Surakarta. Program Pendidikan Ekonomi/BKK Akutansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Eko Santoso .2006. Pengaruh Kepemimpinan Motivasi Kompensasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Di Bank Central Kudus. Jurna Riset Dan Bisnis Indonesia JRBI. Vol.2. No. 2 Juli. Hal. 1 65-180. Unnisula. Semarang.
Greenberg. 1996. Managing Behavior in Organizations. NY: Prentice Hall.
H. Teman Koesmono. 2005. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Dan Kepuasan Kerja serta kinerja karyawan pada sub sektor industri pengolahan kayu skala menengah di Jawa timur. Jurusan Ekonomi Manajemen Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra. http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/
Hasibuan, Malayu S. P. 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi : Jakarta. Bumi Aksara.
Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Bumi Aksara. Jakarta.
Hasibuan, S.P. Malayu. 2004. Manajemen Dasar Pengertian dan Masalah Penerbit Bumi Aksara. Jakarta.
Husein Umar. 2007. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Ike Rachmawati Kusdyah (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: ANDI.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Nawawi, Hadari. (2006). Evaluasi dan manajemen kinerja di lingkungan
perusahaan dan industri. Yogyakarta: Gadjah Mada Univercity Press.
Nunik Muljani. 2002. Pengaruh Kompensasi Sebagai Motivator Untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan.Vol. 4. No. 2. September 2002:108-122. Jurusan Ekonomi Manajemen Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra. http://puslit.petra.ac.id/journals/management/
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Simamora, Henry. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua. Penerbit : STIE YKPN.Yogyakarta.
Simanjuntak, Payaman J. 2011. Manajemen & Evaluasi Kinerja. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Sofyandi dan Garniwa. 2007. Perilaku Organisasional. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Afabeta.
Suyadi, Prawirosentono. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Kebijakan
Kinerja Karyawan. Yogyakarta: BPFE.
Windy Aprillia Murty dan Gunasti Hudiwinarsih. 2012. Pengaruh Kompensasi Motivasi dan Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Akuntansi. Jurnal Ulasan Akuntansi Indonesia. Vol. 2. No. 2. July 2012. pages 215-228. STIE Perbanas Surabaya.
Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Teori Aplikasi dan
Penelitian. Jakarta. Penerbit: Salemba Empat.